Apakah Anda suka berpakaian batik? Apakah Anda bahagia kalau mejeng bareng beramai-ramai bersama sambil berbatikria? Lalu, sukakah Anda membagikan foto itu ke teman-teman lain?
Suka-tidak suka, adalah hak setiap orang. Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa batik itu adalah bagian dari budaya kita, mendarah daging dan fakta menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Dan, di hari batik nasional yang jatuh Rabu (2 Oktober 2013), batik telah menjadi trending topicdi sosial media: twitter.
Yang meramaikan twitter, salah satunya adalah rekan-rekan dari markas merdeka.com dan KL Network di Malang, Jatim. Pada hari batik kemarin, hampir semua anggota kami, dari seluruh jajaran, berbatikria.
Mereka lalu berkumpul di siang hari, lalu berbagi cerita, dengan men-tag foto-fotonya di FB maupun mengunggahnya di twitter. Dan, bersama-sama mereka bahagia bersama. Dengan acara singkat, kecil-kecilan, sederhana, ternyata cukup berkesan. Sehingga, kerja tidak menjadi bosan. Berkat batik dan hari batik.
Adalah Harfrida Vindy Agustie -- manager channel Vemale dan kanal Gaya yang paling concern dengan acara seperti itu. Meski ini bukan kali pertama, karena tiap tahun dilaksanakan, tapi karena Vindy-lah acara jadi meriah dan kompak. Ada kebersamaan. Biasanya, Vindy selalu mengingatkan teman-teman melalui email dan juga saluran komunikasi manapun, agar hari Rabu jangan lupa berpakaian batik, karena Hari Batik Nasional. Hasilnya, seperti yang Anda lihat di foto di atas.
Ini bukan kali pertama. Tahun lalu juga melaksanakan demikian. Kecuali itu, bukan satu-satunya hari. Saat acara hari valentine yang jatuh di Februari, juga dimeriahkan dengan acara serupa:dress code pink. Bukan lantaran kita resmi memeriahkan budaya asingnya, tapi lebih dari itu adalah, bagaimana kita membuat semacam happening art sederhana, agar tetap kreatif. Sebab, industri media menuntut orang kreatif untuk menciptakan hal-hal yang baru, unik, dan menarik.
Apakah ini ide yang baru, atau unik? Memang tidak. Tapi, meski bisa dibilang agak basi, acara pakai batik bersama tersebut sangat efektif mengumpulkan teman-teman, untuk berfoto dan bercanda tawa meski hanya 30 menitan. "Gak bisa lama-lama, karena setelah itu kita dikejar-kejar pekerjaan yang harus diselesaikan," kata salah seorang dari mereka yang gak mau disebut jati dirinya -- sebab kalau ketahuan, malu karena pas acara ini sedang flu berat jadi gak ikut gabung.
Yang pasti, kita bisa merasakan betapa batik telah menjadi warisan seni leluhur ini begitu dahsyat. Bukan sekadar karya luhur dan agung, tapi bagi tim merdeka.com cukup efektif untuk menyatukan kami.
Pembaca, begitulah sekelumit cerita-cerita di kantor kami, sederhana tapi bermakna.
[mdk]
Sumber : Merdek.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar